Dalam serangan teroris yang terjadi di Yerusalem pada hari Jumat, tujuh orang tewas, sementara sedikitnya tiga orang terluka, dan banyak saksi yang berada di depan sinagog pada saat itu menceritakan apa yang sebenarnya terjadi.
Menurut media Israel, saksi menggambarkan serangan itu kepada Menteri Keamanan Nasional Itamar Ben-Gvir, dan menjelaskan bahwa penyerang sedang menunggu di depan sinagog untuk menembaki para jamaah. berteriak, orang berlari, dua orang baik di bumi. Bajingan itu berdiri di depanku dengan pistol, dia hampir membunuhku. Saya tidak tahu bagaimana dia tidak membunuh saya. Saya merangkak kembali ke dalam rumah,” kata saksi.
Dia berkata bahwa dia bisa mencegah pembunuhan tiga atau empat orang jika dia memiliki senjata.
“Jika saya bersenjata, saya bisa mencegah tiga atau empat pembunuhan. Saya tidak bersenjata, mereka tidak memberi saya senjata. Lima anggota keluarga saya tewas dalam serangan teroris pada tahun 2002. Saya tidak pernah bisa melupakannya. Itu perlu dihentikan. Kami tidak ingin mengambil hukum ke tangan kami sendiri,” kata saksi tersebut kepada menteri.
Menteri Israel Ben-Gvir mengatakan kepada penduduk Yerusalem bahwa dia berharap undang-undang senjata akan segera diubah.
“Saya harap kami akan segera mengubah kebijakan senjata. Warga sipil harus memiliki lebih banyak senjata. Kita kuat dan harus merespon serangan ini,” kata Menkeu.
TARUHAN RADIO/SUMBER: Klix.ba